Bacang

Tahun ini Perayaan Festival Perahu Naga jatuh pada tanggal 6 Juni ( hari ini )

Aq tidak tau tepatnya  sejarah dan bagaimana festival ini dirayakan..

Yang aq tau ,  dalam menyambut festival ini..nenek ( alm ) dibantu mama n tante aq akan sibuk dan juga warga keturunan chinese lainnya akan sibuk memasak bacang .. nasi ketan berisi daging yang dibungkus dengan daun khusus bacang.

sewaktu masih zaman SD , aq paling senang dengan perayaan festival ini..karena kami akan piknik ke sungai n mandi di sungai sambil makan bacang..trus aq ingat nenek ( alm ) meminta kami untuk menghanyutkan beberapa bacang di sungai. - ngak tau untuk apa..


Senang rasanya mengingat masa-2 itu.. Ada banyak makanan yang dibawa selain bacang dan sungai-sungai akan rame dikunjungi warga yang merayakan.. dan banyak anak-2 yang akan absen ke sekolah ( termasuk aq ) hehehe..


Selepas SMU dan bekerja..kami tidak pernah lagi merayakan festival ini dengan piknik ke sungai.. bacang tetap dimasak..paling hanya dimakan di rumah ataupun di kantor dengan bertukar bacang dengan sesama teman kerja.. Kangen dech dengan masa kecil dulu..

Penasaran dengan festival ini.. akhirnya aq cari tau dech.. kan ga lucu juga..tiap tahun makan bacang tapi aq ga tau sejarahnya.. Berikut aq bagikan sejarah singkat bacang ( yang aq dapat dari kiriman BBM teman )

Sejarah bacang berasal dari tokoh Qu Yuan (343-289 SM) seorang sastrawan terkemuka dari Kerajaan Chu.
Buku hasil karyanya seperti Chun Tzu ( ratapan negeri Tzu ) dan Li Sao ( Menapaki Kesedihan ) sangat laris dan terkenal.
Selain sebagai seorang sastrawan, beliau juga dikenal sebagai menteri yang terpercaya dan setia.

Popularitasnya yang tinggi menimbulkan iri hati pada rekan-rekannya yang kebanyakan adalah penjlat kekuasaan yang bermanis-manis di hadapan raja namun berusaha untuk menjatuhkan kerajaan Chu agar lebur dengan kerajaan Chin.

Qu Yuan yang dari awal dibenci rekan-rekannya menolak ikut dalam konspirasi itu makin dibenci rekan-rekannya.

Suatu hari Raja jatuh sakit , dan para mentri pemberontak menekan tim dokter untuk menyatakan pantang garam bagi raja yang sedang sakit.
Akibatnya kondisi raja semakin terpuruk dan hanya bisa terbaring lemas.
Mengetahui adanya persekongkolan ini, Qu Yuan secara diam - diam membungkus garam dalam daun bambu dengan 4 kerucut, lalu menggantung bungkusan itu di langit-langit ranjang raja dengan maksud agar garam itu menetes sedikit demi sedikit di atas mulut raja supaya kesehatan raja pulih kembali.

Ketika hal itu diketahui para mentri , Qu Yuan malah dituduh meracuni raja.
Tidak mau berurusan dengan pengadilan , Qu Yuan akhirnya bunuh diri dengan menceburkan diri ke Sungai Mi Lou.
Rakyat sangat sedih dengan berita ini dan berusaha mencari jenazah Qu Yuan.
Mereka melemparkan nasi yang dibungkus dengan bambu kerucut empat ke sungai dengan harapan dimakan ikan agar ikan-ikan tidak menggigit tubuh Qu Yuan.
Rakyat juga menabuh genderang di perahu dengan tujuan mengusir roh-roh naga jahat yang bisa mengganggu ketenangan roh Qu Yuan.

Peristiwa inilah yang dikenang tiap tahunnya hingga saat ini dengan perayaan Peh Chun ( bacang ) atau Perahu Naga. Perayaan ini ditandai dengan perlombaan perahu naga (dragon boat) yang diawaki sekitar 20 puluh orang pendayung yang duduk berpasangan mendayung mengikuti ritme genderang dan juga ditandai dengan makan bacang.

Itulah sejarah bacang..
Keempat kerucutnya melambangkan empat kata Qu-Yuan-Setia-Percaya.
Bacang adalah lambang karakter terpercaya dan orang percaya.


                                                                           sumber

Note : Aq nulis postingan ini sambil makan bacang (^_^)

Selamat merayakan Festival bacang ( bagi yang merayakan )

Komentar

joe mengatakan…
hm, belum pernah makan nih, jadi pengen
Unknown mengatakan…
Saya belum pernah makan bacang. Gimana rasanya ya??
nyam nyam enakkk
aku sukaaa bacang :D
Dihas Enrico mengatakan…
kayaknya enak tu makanan.....
Unknown mengatakan…
oh gitu toh sejarahnya. baru ngeh. aku sendiri cuma beli bacang. mamaku gak buat tahun ini. udah cape katanya.
Claude C Kenni mengatakan…
Gua lagi di Cina dan kmrn gua sempet mampir ke Duan Wu Jie aka Dragon Boat Festival

Cuma berhubung gua ada di kota Chongqing yg notabene di tengah kotanya ga ada danau atau sungai, gua ga liat lomba perahu naga, cuma liat kayak stand2 dihias dan jualan bacang doank, hahaha

Nice post btw, salam kenal
Anonim mengatakan…
Sen.. wa juga lg makan bacang pas komen blog ini :D happy bacang day!!
Gaphe mengatakan…
saya kayaknya belom pernah makan bacang deh, itu mirip ketan dan manis rasanya bukan ya?.

tapi kalo liat bentuk sama namanya sih udah pernah tahu.. dan tahu juga kalo itu bacang biasanya dikeluarin pas acara pehcun..

hemm.. baru tahu juga ternyata sejarah dibalik bacang.. menarik.. jadi pengen maem nih..

PS : maaf baru mampir Batz, baru bisa koneksi internet mulus sekarang :P
exort mengatakan…
gw sempet sebal karena di jakarta ga ada lomba perahu naga, padahal pasti seru tuh nontonnya
catatan kecilku mengatakan…
wah... sejarahnya seru banget. ternyata Qu Yuan dicintai rakyat ya?
the other mengatakan…
bacang.. di tempatku gak ada makanan dg nama itu. jadi penasaran pengen tahu gimana rasanya, :)
Arif Chasan mengatakan…
padahal udah sering makan.. tapi baru tau sejarahnya... =)
Bekti mengatakan…
Btw, baru tahu kalo ternyata bacang punya latar belakang heroik....
Di gerejaku juga ada yang jual bacang lhoo :)
merry go round mengatakan…
Batz, maaf baru mampir kesini lagi. Eh, kok belum bikin pastingan baru....

But anyway, suka deh sama postingan ini. Ternyata cerita awal mula tradisinya bagus juga ya. Jadi ikut tersentuh.

Kenapa Batz nggak inisiatif ajak keluarga untuk piknik di sungai sambil makan bacang pas hari H. Itung2 nostalgia, pasti mama Batz juga kangen deh pengen ngulang masa2 itu :)
koskakiungu mengatakan…
wuhuuu, enyak kayaknya. tapi awalnya saya pikir isinya kelapa yang dicampurin gula merah.. *sotoy*

oya, saya lagi ngasi tugas tag nih buat beberapa teman blogger. termasuk kamu,
cekidot here => http://koskakiungu.blogspot.com/2011/06/kenapa-takut-ditolak.html