Sabtu, Mei 28, 2011

Gengsi is a lifestyle ( 1 )

Seperti biasanya... hal yang paling menjemukan saat berbelanja di hypermart atau supermarket besar sejenisnya adalah pada saat harus ngantri panjang di kasir.

Biasanya saya lebih memilih untuk membatalakan belanjaan jika memang antriannya uda terlalu panjang bagi aq ..Namun karena barang-barang belanjaan aq kali ini uda urgent..mau tidak mau aq harus bersabar di antrian panjang yang menjemukan itu.

Tepat di depanku sedang mengantri pasutri beserta 2 anaknya yang masih kecil ( perkiraanku sich usia pasutri tersebut sekitar 35-an ke atas dan anaknya 12 tahun dan 10 tahun gitu )dengan sebuah trolley belanjaan yang berisi cukup banyak barang.

Dengan penampilan yang cukup wah... mungkin saja mereka termasuk orang yang berada pikirku..

Akhirnya tiba giliran pasutri tersebut untuk membayar belanjaannya...

"Dua ratus tiga puluh tujuh ribu seratus tiga puluh rupiah , Bu " kata kasir kepada pasutri tersebut ( dan aq sempat melihat jumlah yang tertera di layar mesin kasir tersebut ).

"ini.." Jawab istrinya sambil menyerahkan sebuah credit card terbitan sebuah bank ternama kepada kasir

Dengan sigapnya , kasir segera memproses pembayaran tersebut..

"Maaf Bu , kartunya ditolak.. " apakah ada kartu yang lain ? Ucapan kasir memecahkan keheningan.

Pasutri tersebut dengan ekspresi terkejut seakan tidak percaya namun keliatan percaya diri menjawab... "hm.. ditolak ya.. Ya uda batalkan saja semua belanjaan tersebut , saya ga jadi beli dech "

"???.. Mungkin Ibu bisa membayar dengan uang tunai atau kartu debit atau kartu kredit laninnya ?" Tanggapan kasir dengan reaksi sedikit bingung memberikan solusi lain.

"Hm.. kami hanya bawa credit card itu saja , dan uang tunai kami juga tidak cukup jumlahnya , jadi batalkan saja belanjaan kami semuanya..Bisa kan? " Jawab sang istri lagi.

Dengan senyuman manis ( mungkin juga kesal ) Kasir menjawab : Baiklah..tidak ada masalah Bu..Namun roti yang telah dimakan anak ibu ( kebetulan si anak sudah membuka salah satu kemasan roti dan memakannya ) tidak bisa dibatalkan lagi ..Jadi Ibu harus membayarnya dengan tunai.

Tak lama kemudian , atasan kasir datang dan melakukan proses pembatalan belanjaan.. pasutri tersebut kemudian membayar Rp.4.500 untuk sebuah roti yang telah dimakan anaknya.

Sementara kasir membereskan belanjaan yang batal tersebut dan pasutri tersebut berjalan ke luar dari daerah kasir.. tiba-2 seorang marketing credit card bank ternama menyapa pasutri tersebut untuk menawarkan credit card..

"Ok , besok saya jemput datanya ya pak di rumah.. sekitar pukul 11 pagi "

"Ok." jawab sang suami..

Pasutri itu pun berlalu...

"huh.. Penampilan aja ok.. Ternyata.. Kalo tau gini kan ngak usah habis waktu ngantri.. Celetuk seorang ibu di belakangku."

Ya inilah realita zaman modern.. Semakin banyak orang yang konsumtif dan parahnya bergantung pada credit card ..

Memiliki dan berbelanja dengan credit card seolah-olah menaikkan gengsi seseorang.. Padahal tanpa mereka sadari.. Credit card itu ada sebuah hutang yang dibawa kemana-mana bukan uang tambahan.

Tidak punya cash di kantong atau debit card sich ga masalah, yang penting credit card ada di kantong..

Masalah bayar ? Akh gampang.. Nanti saja.. Yang penting belanja dulu.. Gesek terus.. Mungkin pemikiran ini sudah meracuni orang2 modern saat ini.

Kalo sudah seperti kejadian di atas ? Malu kan ??

sumber

Gengsi jangan ketinggian ya...

12 komentar:

Unknown mengatakan...

Kalo menurut saya sih mending debit card deh dari pada credit. Kalo debit kan bagus itu uang kita sendiri. Dari pada kredit card kita malah ngutang.

Gaphe mengatakan...

Selain karena gengsi, adanya CC juga bikin orang nggak empati. Kesian kan mbak-mbak kasirnya, apalagi kalo barang yang dibeli seharga duaratusan ribu itu saya ngebayangin udah lumayan banyak..

Corat - Coret [Ria Nugroho] mengatakan...

walah gaya hidup orang jaman sekarang menang gengsinya
kalau aku sih gak punya kredit card
adanya kartu debet aja, jadi klo blanja jmlh lumayan ya pake kartu debet aja

Batzsurya mengatakan...

Renaldy : ya memang baiknya seperti itu, namun di zaman sekarang org lebih suka hutang..

Gaphe : iya .. Kasian kasirny., n kasian kami juga yg ngantri di belakang pasutri tersebut

Ria : py kartu kredit sich ga masalah.. Yg penting tau cara penggunaanya dan menggunakannya dengan tepat

Ferdinand mengatakan...

Wah parah-parah hahaha... belanja koQ modalnya cuma Kartu Kredit... emank sih orang sekarang kebanyakan lebih bergantung sama Kartu Kredit yg sama aja ngutang dulu baru bayar hhe...

Padahal klo gak Urgent banget kayanya gak perlu dipake deh tuh Kartu Credit :D

exort mengatakan...

eh orang2 kaya gitu seharusnya dilaporin tuh, mencurigakan, siapa tau dia pemalsu identitas atau bisa jadi dia nemuin cc dan dengan santainya dicoba pake belanja
ini buka berburuk sangka tapi memang ada orang2 nyang seperti itu

I-one mengatakan...

untung gue gak pakai credit card...jadi bisa ngatur keuangan

Batzsurya mengatakan...

ferdinand : ya begitulah manusia zaman modern

exort : hm. ga kepikiran ampe sana lo

l-one : ya lebih baik ga usah sich..

wawank mengatakan...

Jgn gengsi trus..

Slam kenal...

dtunggu kunjgn baliknya...

Unknown mengatakan...

waduh, memalukan..masa mereka gak punya duit sama sekali gitu? astaga....seharusnya sebelum belanja liat dulu duitnya...yg di dompet. buat jaga2 kalo cardnya ditolak. lagian kok bisa sih mereka mau buat kartu kredit baru. haduh haduh..

Amy mengatakan...

Gw dh jarang pake CC. Hanya jaga2 jika diperlukan. Sekarang org lebih tergantung pd CC, tdk memikirkan tagihan setiap bln + bunga yg mesti dibayarkan.

Mulyani Adini mengatakan...

Salam kenal kembali, maaf kalau saya baru bisa berkunjung...sepertinya saya yang selalu lupa utk datang kemari.
Untuk menghidanri lupa segera ku pasang linknya...maklum beberapa hari blog ada masalah.

2011 CPS visit Redang - Kuala Lumpur ( part 3 )

huaaa..akhirnya bisa update lagi ini blog... Akhirnya penantianku berakhir..sekitar pukul 5 sore , anggota CPS tiba di Lobby Hotel.. Se...