Beberapa hari yang lalu , saat ngerumpi di rumah teman , timbul pembicaraan mengenai kopi dan akhirnya muncul jugai stilah kopi luwak.
Kopi luwak ? tanyaku aneh ( sambil mengerutkan dahi )
Iya..kopi luwak..itu lo kopi dari kotoran musang.. jawab temanku..
( makin bingung ) kotoran musang ? menjijikkan banget... jawabku..
( sambil tertawa ) ..jangan salah lho..memang kedengarannya menjijikkan , tapi kopi luwak ini benar-2 enak , aromanya wangi banget , n rasanya itu lo.. benar-2 terasa banget sewaktu melewati tenggorokan ..n ini kopi mahal lo bro.. di Jakarta aja secangkir kecil kopi luwak harganya ratusan ribu.. ( gak tau benar atau gak hahaha ).. kata temanku panjang lebar..
N kebetulan kemarin aq dikaci sebungkus nih kopi luwak dari relasi kerja aq.. u mau coba gak ? tanya teman aq..
Hm... Boleh dech.. kalo gratis..siapa yang nolak ? hahaha.. ( ketauan sukanya yang gratisan ).. jawabku antusias..
Kalo gitu besok pagi ke kantor aq ambil ya.. kata teman aq..
Sipp dech.. thx ya.. lanjutku..
Masih penasaran dengan penjelasan teman ..akhirnya aq googling dech kopi luwak..
Selasa, Oktober 26, 2010
Minggu, Oktober 24, 2010
ThinK Positive
Suatu ketika , seorang pria menelepon Norman
Ia tampak sedih , tidak ada lagi yang dimilikinya dalam hidup ini.
Akhirnya , Norman mengundang pria itu untuk datang ke kantornya.
"Semuanya telah hilang , tak ada harapan lagi" kata pria itu.
"Aku sekarang hidup dalam kegelapan yang amat dalam. Aku telah kehilangan hidup ini." keluh pria itu.
Norman tersenyum penuh simpati...
"Mari kita pelajari keadaan Anda" , katanya kepada pria itu dengan lembut.
Pada selembar kertas ia menggambar sebuah garis lurus dari atas ke bawah tepat di tengah-tengah halaman.
Ia menyarankan pada pria itu agar pada kolom kiri , dituliskan apa-apa saja yang telah hilang dari hidupnya. Sedangkan pada kolom kanan , ia diharuskan untuk menulis apa-apa saja yang masih tersisa.
" Kita tak perlu mengisi kolom sebelah kanan , " kata pria itu tetap dalam kesedihan .
" Aku sudah tidak punya apa-apa lagi."
Ia tampak sedih , tidak ada lagi yang dimilikinya dalam hidup ini.
Akhirnya , Norman mengundang pria itu untuk datang ke kantornya.
"Semuanya telah hilang , tak ada harapan lagi" kata pria itu.
"Aku sekarang hidup dalam kegelapan yang amat dalam. Aku telah kehilangan hidup ini." keluh pria itu.
Norman tersenyum penuh simpati...
"Mari kita pelajari keadaan Anda" , katanya kepada pria itu dengan lembut.
Pada selembar kertas ia menggambar sebuah garis lurus dari atas ke bawah tepat di tengah-tengah halaman.
Ia menyarankan pada pria itu agar pada kolom kiri , dituliskan apa-apa saja yang telah hilang dari hidupnya. Sedangkan pada kolom kanan , ia diharuskan untuk menulis apa-apa saja yang masih tersisa.
" Kita tak perlu mengisi kolom sebelah kanan , " kata pria itu tetap dalam kesedihan .
" Aku sudah tidak punya apa-apa lagi."
Jumat, Oktober 22, 2010
Akh.. Seandainya saja..
Sore itu , 12 Oktober 2010...
Tanpa sengaja aq melihat pamanku dan keluarganya sedang duduk santai menikmati Dunkin Donut yang ada di seberang gerai Es teler 77 , tempat aq dan mama sedang asik menikmati es teler.
Sehabis menikmati es teler itu, aq sebenarnya hendak berjalan menuju ke arah pamanku untuk bertegur sapa ( maklum uda lama gak pernah ketemu semenjak aq pindah ke Banda ) Namun karna ramainya suasana Mall saat itu , dan mama yang ingin segera pulang karna ada sesuatu hal.. membuatku mengurungkan niatku untuk berjalan ke arah pamanku.. Akh , masih ada kesempatan lain , pikirku..
Tanpa sengaja aq melihat pamanku dan keluarganya sedang duduk santai menikmati Dunkin Donut yang ada di seberang gerai Es teler 77 , tempat aq dan mama sedang asik menikmati es teler.
Sehabis menikmati es teler itu, aq sebenarnya hendak berjalan menuju ke arah pamanku untuk bertegur sapa ( maklum uda lama gak pernah ketemu semenjak aq pindah ke Banda ) Namun karna ramainya suasana Mall saat itu , dan mama yang ingin segera pulang karna ada sesuatu hal.. membuatku mengurungkan niatku untuk berjalan ke arah pamanku.. Akh , masih ada kesempatan lain , pikirku..
Rabu, Oktober 20, 2010
Cukupkah hanya bekerja keras ?
Membagi sebuah cerita inspiratif , semoga berguna.. (^_^)
Selepas kuliah , Joko dan Edi sama-sama diterima bekerja sebagai salesman di sebuah perusahaan distribusi FMCG , keduanya pun bekerja keras.
Dua tahun berlalu , Edi akhirnya diangkat menjadi Sales Supervisor , sedamgkan Joko tetaplah sama dengan posisi salesman.
Hingga suatu hari , Joko merasa tidak tahan lagi dan mengajukan pengunduran diri dengan alasan perusahaan tidak memperhatikan orang yang bekerja keras , hanya orang yang pandai menjilat bos aja yang bisa naik jabatan.
Selepas kuliah , Joko dan Edi sama-sama diterima bekerja sebagai salesman di sebuah perusahaan distribusi FMCG , keduanya pun bekerja keras.
Dua tahun berlalu , Edi akhirnya diangkat menjadi Sales Supervisor , sedamgkan Joko tetaplah sama dengan posisi salesman.
Hingga suatu hari , Joko merasa tidak tahan lagi dan mengajukan pengunduran diri dengan alasan perusahaan tidak memperhatikan orang yang bekerja keras , hanya orang yang pandai menjilat bos aja yang bisa naik jabatan.
Langganan:
Postingan (Atom)
2011 CPS visit Redang - Kuala Lumpur ( part 3 )
huaaa..akhirnya bisa update lagi ini blog... Akhirnya penantianku berakhir..sekitar pukul 5 sore , anggota CPS tiba di Lobby Hotel.. Se...

-
huaaa..akhirnya bisa update lagi ini blog... Akhirnya penantianku berakhir..sekitar pukul 5 sore , anggota CPS tiba di Lobby Hotel.. Se...
-
Libur lebaran akhirnya berlalu juga... sebelum aq lanjut postingan kali ini..sekali lagi aq mau ucapin met lebaran bagi teman-teman yang ng...
-
Tadi siang saat di kantor , seorang teman kantorku tiba - tiba saja meminta bantuan aq untuk mencarikan lagu Que sera-sera yang dalam bahasa...